Yogyakarta (20/9) – Program Studi Ilmu Pemerintahan (IP) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melaksanakan kegiatan Rapat Kerja Tahunan (RKT), Sabtu (18/9). Kegiatan tersebut dipimpin secara langsung oleh Kepala Program Studi IP UMY, Tunjung Sulaksono. Dilaksankaan secara Luring di Laboratorium Komputer IP UMY, seluruh peserta yang merupakan Dosen dan Pegawai di IP UMY menaati protokol kesehatan yang sangat ketat.
Kegiatan RKT Prodi IP yang diselenggarakan setahun sekali merupakan sebuah wadah untuk kembali merumuskan serta menerjemahkan kebijakan-kebijakan yang merupakan hasil RKT dari tingkat Universitas sampai Fakultas. Kegiatan RKT dimulai dari evaluasi capaian-capaian kegiatan pada tahun sebelumnya dan merumuskan strategi atau kebijakan untuk mencapai misi pada tahun yang akan datang.
Di sisi lain, pada Kegiatan RKT juga dilaksanakan pemaparan Indeks Kinerja Strategis (IKS) kepada para Dosen dan Pegawai agar seluruh kegiatan dan perencanaan ke depan disesuaikan dengan IKS Prodi IP UMY.
“Biasanya yang dibahas adalah capaian-capaian kita. Satu tahun kemarin apa saja yang kita dapatkan, targetnya bagaimana, optimal atau tidak, termasuk strategi untuk mencapai misi kita untuk setahun berikutnya,” ujarnya.
Pada kegiatan RKT tersebut beberapa hal yang masih perlu untuk ditingkatkan salah satunya adalah publikasi artikel ilmiah bagi Dosen IP UMY. Oleh karena itu, direncanakan kedepannya akan dilakukan Pendampingan dan Pembimbingan bagi Dosen IP UMY untuk publikasi artikel ilmiah pada jurnal terakreditasi.
Kemudian, melalui kegiatan RKT tersebut, Prodi IP UMY menargetkan akan mencapai Akreditasi Internasional pada tahun yang akan datang. Hal tersebut berlandaskan atas raihan Prodi IP UMY yang berhasil mendapatkan sertifikasi oleh AUN-QA. Sertifikasi tersebut menjadi tolak ukur bahwasannya secara kualitas, Prodi IP UMY sudah setara dengan Prodi di ASEAN.
“Oleh karena itu, salah satu yang kita sepakati kemudian dalam RKT itu adalah untuk membentuk Tim (Akreditasi). Nah, Tim inilah yang kemudian mempersiapkan segala sesuatunya untuk Akreditasi Internasional,” tutupnya. (ASR)
